FPIC sebagai Jembatan: Mengapa Empati Budaya Penting dalam Pengadaan Tanah

FPIC sebagai Jembatan: Mengapa Empati Budaya Penting dalam Pengadaan Tanah

FPIC sebagai Jembatan: Mengapa Empati Budaya Penting dalam Pengadaan Tanah

Published on   by Admin EQUATOR GROUP

Tanah itu bagi sebagian masyarakat ibarat ibu kandung, maka sangat berat hati saat dipisahkan dengannya bahkan ada yang menolak keras. Maka penting berempati dengan mereka tak cukup dengan pendekatan formal legalistik semata. Pendekatan budaya penting dalam kasus kegiatan pengadaan Tanah yang demikian.

Secara safeguards pada masyarakat yang memiliki keyakinan yang demikian itu harus diterapkan FPIC (Free Prior Informed Consent) atau PADIATAPA (Persetujuan Atas Dasar Informasi yang diberikan sejak awal Tanpa Paksaan).

Namun disadari, belum semua instansi yang membutuhkan tanah, memandang pendekatan yang demikian ini penting dalam proses pengadaan tanah. Alih-alih menerapkan prosedüre FPIC atau PADIATAMA, sebagian instansi yang membutuhkan tanah justru penerapan FPIC atau PADIATAPA merupakan langkah panjang yang dirasakan memperumit proses pengadaan tanah. Hal ini bisa dimaklumi, namun setelah menemui jalan berliku bahkan jalan buntu, instansi tersebut baru menyadari pentingnya menerapkan prosedure FPIC atau PADIATAPA.